Assesmen Diagnosis Kognitif dan Non Kognitif Dasar Pembelajaran Diferensiasi

 Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan peserta didik, baik dari kesiapan (readiness), minat serta profil pelajar. Untuk mendapatkan profil pelajar disinilah maka diagnosis non kognitif mutlak perlu dilaksanakan terlebih dahulu. Salah satu komponen yang akan didapat dari profil pelajar tersebut adalah mengenai gaya belajar, apakah si A termasuk tipe visual, auditori maupun kinestetik. Dengan mengetahui hal tersebut maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya.

Peserta didik yang memiliki tipe visual cenderung fokus pada indera penglihatannya dalam proses pembelajaran untuk mengamati tulisan, gambar maupun video. Sementara tipe auditori lebih mengedepankan indera pendengarannya dalam mengolah informasi yang diterima. Anak dengan tipe ini lebih cenderung suka mendengar dari melihat tulisan. Yang terakhir, tipe kinestetik lebih senang melibatkan pergerakan dan cenderung tertarik untuk terlibat langsung dalam memecahkan permasalahan. Ketiga gaya belajar tersebut dianalisis berdasarkan assesmen diagnosis non kognitif yang dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling.



Assesmen kognitif dilakukan oleh guru mata pelajaran untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kesiapan disini berupa pemahaman materi prasyarat yang harus diketahui oleh peserta didik sebelum memasuki materi yang baru. Dengan menganalisis keduanya, maka penentuan kelompok belajar akan lebih efektif karena peserta didik akan mendapat perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran di kelompoknya, sehingga mereka bisa saling membantu dan memaksimalkan kemampuannya dalam tiap kelompok.

Materi tersebut disampaikan dalam kegiatan Workshop yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Dulupi pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 oleh Mokhamad Syaifudin selaku SRB Gorontalo Tahun 2022. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula praktik baik pembelajaran yang telah dilakukan yakni Pembelajaran Matematika dengan Berpetualang menjadi Askar Persamaan Kuadrat sebagai Bentuk Pembelajaran Berdiferensiasi. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk menginspirasi dan trigger terjadinya kolaborasi antar rekan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang berpihak pada anak serta memerdekakan anak sesuai dengan filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan juga guru memanfaatkan akun belajar yang mereka miliki dalam memanfaatkan Portal Merdeka Mengajar untuk melakukan assesmen kognitif.


0 komentar