Bimbingan Teknis Pemanfaatan Peralatan TIK SMP Tahun 2022 berlangsung selama 3 (tiga) hari, dimulai dari tanggal 31 Oktober s.d 2 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada sekolah penerima bantuan TIK tahun 2022 dari Direktorat Pembinaan SMP agar peralatan yang mereka terima dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Dalam kesempatan ini, disampaikan bahwa sekolah penerima bantuan akan menerima 4 jenis barang yang terdiri dari 15 buah chroomebook, 1 buah wireless router, 1 buah proyektor dan 1 buah connector. Diharapkan pemanfaatan chroomebook ini dapat diterapkan dalam aplikasi Google Workspace Education dengan melibatkan Kapten dan Co-Kapten Sulawesi Utara dan Gorontalo sebagai narasumber.
Setiap Kapten dan Co-Kapten dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3 orang masing-masing kelompok untuk bekerjasama dan berkolaborasi menyampaikan fungsi dan kelebihan dari masing aplikasi mulai dari GDrive, GMail, GMeet, GDocs, GSheets, GSlide, GClassroom, dan PMM.
Roadshow PembaTIK 2022 untuk kegiatan Level 4 berakhir pada tanggal 31 Oktober 2022, tapi hal ini bukan berarti berakhir juga kegiatan berbagi dan berkolaborasi bersama rekan-rekan guru hebat terkait praktik baik pembelajaran yang dilakukan dalam pemanfaatan Rumah Belajar dan Portal Merdeka Mengajar. Hal ini sejalan dengan kalimat yang disampaikan pada awal kegiatan ini.
"Guru yang berhenti belajar, sejatinya ia telah berhenti menjadi guru"
Berikut rangkuman kegiatan Roadshow yang dilakukan selama kegiatan PembaTIK Level 4 Tahun 2022 :
Selain itu berikut video praktik baik yang telah dilakukan :
1. Berpetualang menjadi Askar Persamaan Kuadrat sebagai Bentuk Pembelajaran Berdiferensiasi
2. Laboratorium Maya dalam Pembelajaran
3. Assesmen Murid Penunjang Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbagi praktik baik dan informasi dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan menarik, yakni dengan membuat flayer sebagai konten media sosial. Kegiatan ini cenderung efektif karena penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok menjadi sangat masif, hal inilah yang mendasari saya dalam membuat flyer di media sosial. Berikut Flyer informasi dan berbagi praktik baik yang telah saya buat :
29 Oktober 2022, merupakan Lokakarya pertama bagi Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo. Pelaksanaan kegiatan yang dilangsungkan di SMP Negeri 2 Tilamuta ini dibuka oleh Perwakilan BGP Gorontalo dan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga bersama staff. Dalam kegiatan tersebut para CGP diharapkan dapat mengaktifkan dan mengidentifikasi posisi dirinya pada komunitas praktisi yang ada dan telah mereka ikuti.
Pada tahapan peran guru penggerak dalam Komunitas Praktisi yakni menjadi dokumenter dan presenter, hal ini selaras dengan penyediaan wadah portofolio bagi para calon guru penggerak namun hal ini menjadi permasalahan yang timbul dalam diri para calon guru penggerak karena tidak sedikit para peserta yang belum mampu dan mengetahui aplikasi apa yang dapat mewadahi hal tersebut. Melihat hal tersebut, berdasar pada izin Pengajar Praktik, diberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi praktik baik tentang pembuatan wadah portofolio melalui Google Site. Diskusi dan sedikit praktik langsung tentang penerapan GSite dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta.
Berbagi praktik baik bukan sekedar mendiseminasikan hal baik yang telah dilakukan tetapi sejatinya belajar banyak hal-hal baru dari guru-guru hebat. Kali ini banyak belajar dari guru-guru hebat SMA Negeri 1 Tilamuta dalam forum Workshop Pemanfaatan Akun Belajar untuk meningkatkan kemandirian guru dalam pembelajaran interaktif melalui pembuatan media pembelajaran digital dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala SMA Negeri 1 Tilamuta ini berlansung sejak pagi hingga sore hari dengan mendatangkan narasumber dari pengawas sekolah serta Co-Kapten Kabupaten Boalemo. Kegiatan yang diawali dengan pemaparan materi oleh pengawas terkait dengan kebijakan mengenai kutikulum merdeka sebagai bahan awalan sebelum memasuki materi tentang pemanfaatan Canva For Education dalam Pembuatan Media Pembelajaran Digital yang disampaikan oleh Co Kapten Boalemo.
Pada bagian pemanfaatan Canva for Education dijelaskan bahwa aplikasi yang berbasis web ini bisa dimanfaatkan oleh para pendidik untuk melakukan diferensiasi konten dengan membuat media pembelajaran yang disajikan dalam berbagai bentuk, misalnya modul maupun video pembelajaran. Selain itu bagi peserta didik ini bisa dijadikan sebagai bentuk diferensiasi produk dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas dengan berbagai format.
Tidak hanya itu,diakhir kegiatan disampaikan juga bahwa dalam Portal Merdeka Mengajar hasil karya pendidik bisa diunggah pada Bukti Karya maupun Aksi Nyata yang dilakukan pada fitur Pelatihan Mandiri. Artinya bagus tidaknya aplikasi tergantung dari bagaimana kita memaksimalkan fitur yang tersedia dan fungsi dari aplikasi itu sendiri. Akhirnya, mari terus melakukan pengembangan diri guna perbaikan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik.
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan Akun Belajar dalam pemanfaatan Portal Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar menjadi topik bahasan dalam pertemuan bersama guru-guru hebat di wilayah Kecamatan Paguyaman. Kegiatan yang diprakarsai Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Boalemo ini bertujuan agar akun belajar yang sudah diberikan secara gratis kepada para pendidik, tenaga kependidikan serta peserta didik dapat dimanfaatkan secara maksimal setelah sebelumnya sudah ditautkan pada SIM PKB.
Dalam kesempatan ini disampaikan bahwa akun belajar menjadi pra syarat untuk bisa mengakses Portal Merdeka Mengajar dimana pada portal ini para guru bisa memanfaatkan berbagai fitur yang ada didalamnya untuk pembelajaran. Misalnya fitur Perangkat Mengajar dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk mendapatkan ide dan rencana pembelajaran yang akan digunakan untuk selanjutnya bisa di tiru dan dimodifikasi. Selain itu, Pelatihan Mandiri membantu pendidik untuk mengembangkan kompetensinya dalam ranah pedagogik.
Untuk Rumah Belajar, akun belajar juga bisa dimanfaatkan sebagai akun yang didaftarkan dalam portal tersebut. Dengan memiliki akun pada Rumah Belajar, pendidik akan berkesempatan mengeksplor secara luas fitur yang ada didalamnya. Misalnya penggunaan Rumah Belajar pada fitur Sumber Belajar, Edugame dan Laboratorium Maya dapat dijadikan media bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar anak, yakni visual, auditori dan kinestetik.
Mari memanfaatkan akun belajar dalam Portal Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar.
Komik merupakan media literasi yang menarik bagi peserta didik, selain memudahkan dalam memahami materi atau teks yang dibaca, komik juga membuat seseorang betah untuk berlama-lama membaca dikarenakan tampilan dengan gambar-gambar yang menarik. Hal ini dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu, komik merupakan media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti sehingga penggunaan komik dalam pembelajaran bisa menjadi salah satu solusi media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajarannya. Dalam konteksnya komik dibedakan menjadi dua jenis yakni komik strip atau buku komik, hal ini disesuaikan dengan kedalaman dan banyaknya lembar maupun alur yang akan dibuat dalam cerita maupun informasi yang hendak disampaikan.
Sekarang ini, pembuatan komik digital sudah dipermudah dengan munculnya aplikasi "instan" yang dengan sekali klik dan menempel aset yang dibutuhkan maka tercipta komik strip salah satunya Canva. Pada aplikasi Canva sudah banyak tersedia template dan aset yang dapat digunakan oleh guru maupun peserta didik untuk membuat komik baik sebagai media pembelajaran maupun sebagai tugas produk yang harus dihasilkan. Kreatifitas dan imajinasi pembuatnyalah yang berperan penting untuk menjadikan komik yang dibuatnya menjadi menarik bagi pembacanya.
Tidak hanya itu, output produk yang disajikan pun bisa berbagai jenis, mulai dari format gambar, pdf maupun video dapat dipilih sesuai dengan keinginan dari pembuatnya. Ketika memilih bentuk pdf, hal ini pun masih bisa diolah kembali menjadi buku digital melalui website yang menyediakan fitur tersebut seperti html5.
Kegiatan webinar Kokoyonga yang sudah terlaksana memberikan kesempatan kepada para Sahabat Rumah Belajar untuk melakukan bincang-bincang ringan namun berbobot bersama para Duta Rumah Belajar. Dalam kesempatan tersebut dibahas topik terkait praktik baik dan bagaimana alur inovasi yang dilakukan oleh para Duta Rumah Belajar.
"Yang dilihat orang-orang tentang kesuksesan kita sebenarnya fenomena gunung es. Mereka tidak tahu seberapa banyak kegagalan yang telah dilewati sebelum berada pada posisi sekarang"
Kalimat yang disampaikan Bapak Ridwan Djabar ini diselingi dengan proses yang telah beliau alami termasuk bagaimana cerita yang beliau alami ketika pertama kali mengikuti kegiatan Inovasi Pembelajaran (Inobel) yang tidak sesuai dengan ekspektasi beliau namun hal tersebut tidak menjadi pematah semangat beliau untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Berbeda dengan pak Munawir Patilima selaku Duta Rumah Belajar 2020, banyak hal yang beliau sampaikan termasuk apa yang beliau lakukan setiap mengikuti kegiatan yang dilakukan dengan maksimal tanpa memberikan jeda sebelum ada hasil maupun pengumuman dari kegiatan yang dilakukan. Yang jelas dari setiap pembicaraan dan forum yang ada pasti selalu ada ilmu baru yang didapat.
Webinar Pembatik 2022 dengan tema Kokoyonga : Kolaborasi dan Komunikasi yang Efektif bersama Sahabat Rumah Belajar Gorontalo Tahun 2022 alhamdulillah berjalan efektif. Kegiatan yang diprakarsai oleh Para SRB Gorontalo 2022 ini sejatinya akan diisi oleh empat narasumber dari guru-guru hebat di setiap Kabupaten yang ada di Gorontalo namun karena kendala jaringan hanya dua narasumber yang sempat hadir dan berbagi praktik yang sudah mereka laksanakan.
Materi pertama yang disampaikan dalam kegiatan ini bertemakan Pemanfaatan Laboratorium Maya pada Pembelajaran Kelas 5 SD Materi Fotosintesis oleh ibu narasumber andalan Kabupaten Pohuwato Ibu Thahira Kalani. Disclaimer disampaikan oleh narasumber bahwa materi Fotosintesis pada Lab Maya sebenarnya hanya tersedia untuk jenjang SMP, namun materinya masih bisa dimanfaatkan oleh siswa Sekolah Dasar. Dalam kesempatan tersebut disampaikan tentang bagaimana pemanfaatan Laboratorium Maya dalam kegiatan pembelajaran baik digunakan secara daring maupun luring. Laboratorium Maya merupakan salah satu fitur pada Portal Rumah Belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk menampilkan materi abstrak menjadi lebih nyata sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu fitur ini mampu mengatasi permasalahan kurangnya sarana prasarana laboratorium yang ada di sekolah.
Kegiatan berlanjut dengan pemaparan materi oleh ibu Lia Mastaria Palopa, sebagai guru Bahasa Inggris pada jenjang SMA beliau menampilkan praktik baiknya tentang Pengintegrasian Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Hasil dari modifikasi Portal Merdeka Mengajar. Ide ini beliau temukan setelah menemukan referensi dari portal merdeka mengajar pada bagian perangkat ajar yang berikutnya dimodifikasi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan peserta didiknya. Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut disampaikan Inovasi yang harus dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan tahapan FELAKOR (Mencari reFErensi, meLAkukan literasi, berKolaborasi dengan rekan guru, meRencanakan aksi nyata) dan hal ini mampu membuat kegiatan ini menjadi lebih meriah.
Disela-sela penyampaian materi, para guru keren Provinsi Gorontalo yakni para Duta Rumah Belajar (Zefrin, Munawir Patilima, Mamat Liputo dan RIdwan Djabar) ikut andil dalam menyampaikan tips dan trik serta kegiatan-kegiatan yang mereka telah lakukan dalam berinovasi di dunia pendidikan. Pada closing statement disampaikan bahwa untuk berinovasi kita tidak harus berpikir terlalu jauh, cukup amati keadaan sekitar dan maksimalkan potensi yang ada. Semoga kegiatan webinar seperti ini mampu menginspirasi dan memberikan gambaran pembelajaran yang dapat dilakukan oleh para peserta.
Portal Merdeka Mengajar dibuat oleh Pusdatin untuk membatu tenaga pendidik untuk mengembangkan kompetensinya sekaligus menjadi ajang berbagi ide dan gagasan mengenai pembelajaran yang merdeka yang berorientasi kepada peserta didik. Salah satu fitur yang dapat dimanfaatkan guru untuk membantu perencanaan proses pembelajarannya adalah Assesmen Murid.
Assesmen Murid merupakan fitur pada portal Merdeka Mengajar yang menyediakan sekumpulan soal maupun tes yang sudah disesuaikan dengan jenjang atau fase berpikir dari peserta didik. Dari fitur ini guru dapat mengetahui gambaran secara klasikal maupun secara individu mengenai kemampuan dasar peserta didik dalam bidang Literasi maupun Numerasi. Fitur ini friendly user bagi pendidik karena telah menyediakan kunci jawaban untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan analisis jawaban dari peserta didik.
Dalam pemanfaatannya, fitur Assesmen Murid dapat digunakan dengan dua model yakni dilakukan secara Daring maupun Luring.Pada model daring, setelah guru menentukan assesmen yang akan digunakan di kelasnya, maka akan diberikan link yang dapat dibagikan kepada peserta didik di kelasnya by WhatsApp. Dari link tersebut, soal assesmen tinggal diakses peserta didik. Format soal yang didapat peserta didik menggunakan Google Form yang memudahkan peserta didik dalam menjawab dan memahami pertanyaan yang diberikan. Sementara bagi guru yang ingin menggunakan moda luring, maka disediakan fasilitas unduh soal untuk selanjutnya bisa dicetak dan disebar oleh guru dalam pengerjaannya.
Analisis jawaban peserta didik menjadi tahapan akhir dalam assesmen murid. Dalam tahap ini guru dimudahkan karena ketersediaan kunci jawaban, selain itu jika assesmen menggunakan moda daring maka guru tingga melakukan koreksi jawaban pada bagian soal uraian untuk menentukan jawaban peserta didik benar atau salah. Hal ini menyebabkan efisiensi waktu serta kategori kemampuan peserta didikpun cepat diketahui. Mari memanfaatkan assesmen murid untuk pembelajaran yang lebih baik yang berpihak pada anak.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan peserta didik, baik dari kesiapan (readiness), minat serta profil pelajar. Untuk mendapatkan profil pelajar disinilah maka diagnosis non kognitif mutlak perlu dilaksanakan terlebih dahulu. Salah satu komponen yang akan didapat dari profil pelajar tersebut adalah mengenai gaya belajar, apakah si A termasuk tipe visual, auditori maupun kinestetik. Dengan mengetahui hal tersebut maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya.
Peserta didik yang memiliki tipe visual cenderung fokus pada indera penglihatannya dalam proses pembelajaran untuk mengamati tulisan, gambar maupun video. Sementara tipe auditori lebih mengedepankan indera pendengarannya dalam mengolah informasi yang diterima. Anak dengan tipe ini lebih cenderung suka mendengar dari melihat tulisan. Yang terakhir, tipe kinestetik lebih senang melibatkan pergerakan dan cenderung tertarik untuk terlibat langsung dalam memecahkan permasalahan. Ketiga gaya belajar tersebut dianalisis berdasarkan assesmen diagnosis non kognitif yang dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling.
Assesmen kognitif dilakukan oleh guru mata pelajaran untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kesiapan disini berupa pemahaman materi prasyarat yang harus diketahui oleh peserta didik sebelum memasuki materi yang baru. Dengan menganalisis keduanya, maka penentuan kelompok belajar akan lebih efektif karena peserta didik akan mendapat perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran di kelompoknya, sehingga mereka bisa saling membantu dan memaksimalkan kemampuannya dalam tiap kelompok.
Materi tersebut disampaikan dalam kegiatan Workshop yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Dulupi pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 oleh Mokhamad Syaifudin selaku SRB Gorontalo Tahun 2022. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula praktik baik pembelajaran yang telah dilakukan yakni Pembelajaran Matematika dengan Berpetualang menjadi Askar Persamaan Kuadrat sebagai Bentuk Pembelajaran Berdiferensiasi. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk menginspirasi dan trigger terjadinya kolaborasi antar rekan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang berpihak pada anak serta memerdekakan anak sesuai dengan filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan juga guru memanfaatkan akun belajar yang mereka miliki dalam memanfaatkan Portal Merdeka Mengajar untuk melakukan assesmen kognitif.
Laboratorium Maya merupakan salah satu fitur pada portal Rumah Belajar yang memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk melakukan simulasi maupun eksperimen tanpa takut melakukan kesalahan dan memikirkan efek yang terjadi jika terjadi kesalahan dalam melakukan praktikum. Dalam fitur tersebut sudah banyak tersedia materi yang dapat digunakan oleh guru mulai dari mata pelajaran Matematika, Fisika, Biologi dan Kimia. Dalam kesempatan ini, saya memanfaatkan Laboratorium Maya dengan peserta didik kelas IX pada materi Fungsi Kuadrat.
Alasan penggunaan laboratorium maya ini memudahkan peserta didik untuk mengamati dan menganalisis sifat-sifat dari grafik fungsi kuadrat yang terbentuk berdasarkan unsur-unsurnya sehingga proses pembelajaran menjadi lebih nyata dan mudah dipahami oleh peserta didik. Ketika pembelajaran dilakukan secara konvensional maka peserta didik diharuskan untuk menggambar grafik fungsi kuadrat terlebih dahulu untuk mengetahui sifatnya tersebut sehingga memakan waktu dan materi yang disampaikan akan lebih sulit diterima oleh peserta didik.
Tahapan yang dilakukan dalam memanfaatkan Laboratorium Maya dalam pembelajaran yakni : 1) Persiapan. Dalam tahap ini guru menganalisi materi dan sumber belajar yang dibutuhkan serta mengidentifikasi ketersediaan materi pada Laboratorium Maya untuk diaplikasikan dalam pembelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat bahan ajar guna mendukung pembelajaran. 2) Pelaksanaan. Dalam tahap ini kegiatan diawali dengan penyampaian penjelasan mengenai materi awal yang akan dipelajari serta tata cara pemanfaatan Laboratorium Maya untuk melakukan simulasi. Siswa diajak untuk melakukan simulasi dengan memanfaatkan Laboratorium Maya guna menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru pada LKPD. Pada tahap ini guru memberikan scaffolding kepada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk selanjutnya peserta didik menampilkan laporan simulasinya dalam bentuk presentasi di depan kelas.
Pembelajaran dengan model ini selain memudahkan peserta didik untuk memahami materi abstrak menjadi lebih kontekstual juga secara tidak langsung mendidik peserta didik sesuai dengan zamannya yakni dengan memanfaatkan teknologi. Mari memanfaatkan Laboratorium Maya dalam pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya mengenai pemanfaatan Laboratorium Maya dalam pembelajaran dapat diakses melalui :
Sesuai dengan yang disampaiakn sebelumnya, menjadi peserta PembaTIK Level 4 artinya harus siap berbagi dan berkolaborasi pengalaman yang ia meiliki untuk bisa menjadi inspirai bagi rekan yang lain, walaupun tak jarang dalam kegiatan tersebut, kita akan belajar banyak dari para peserta. Melaksanakan kegiatan tidak akan berjalan lancar tanpa ada perencanaan yang baik. Berikut program kerja yang dibuat sebagai RoadMap dalam pelaksanaan kegiatan Roadshow PembaTIK 2022 dalam berbagi praktik baik :