Kembali..

 Setelah vakum satu tahun lebih akibat memilih untuk mendampingi "bu bos" dalam mengikuti kegiatan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), kini mas guru syaif hadir kembali bergabung dalam kegiatan tahunan Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yakni PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK).

Singkat cerita, kegiatan PembaTIK sudah berada tahapan level 4 yakni berbagi dan berkolaborasi dimana tahap ini merupakan tahapan akhir sebelum terpilihnya Duta Rumah Belajar seperti pada tahun -tahun sebelumnya. Ada yang menarik pada tahun ini,berdasarkan surat yang dari Pusdatin ada tanda-tanda perubahan istilah untuk DRB menjadi Duta Teknologi dan Komunikasi. Berganti nama atau tidak yang jelas, siapapun yang terpilih nantinya akan menjadi agen penerapan pembelajaran berbasis TIK untuk Provinsi Gorontalo.

Kegiatan awal dalam tahap PembaTIK Level 4 ini yakni Kuliah Umum yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan tema Berkolaborasi dan bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar. Kegiatan yang dipandu oleh DRB hebat dari berbagai provinsi ini diawal dengan materi yang disampaikan Prof Indrajit mengenai istilah Metaverse yang menjadi topik bahasan yang ramai ketika Mark Zukenberg pendiri Facebook yang telah mengakuisisi WhatsApp dan Instagram kembali memunculkan istilah tersebut dengan mengubah nama perusahaannya.

Dalam penjelasannya, terdapat perbedaan yang mencolok antara AR dan VR yang selama ini masih kadang terjadi misskonsepsi diantara pendidik. Ada pesan menarik yang disampaikan oleh Prof Indrajit dalam kegiatan ini. 

"Guru yang berhenti belajar sejatinya dia telah berhenti menjadi guru"

Materi kedua mengambil topik bahasan mengenai berbagai aplikasi yang disediakan oleh Kemdikbudristek dalam menunjang pembelajaran yang merdeka, mulai dari portal rumah belajar hingga portal merdeka mengajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk berbagi praktik baik yang telah dilakukan sehingga bisa menjadi inspirasi guru-guru lain untuk mau dan ikut mengembangkan proses pembelajarannya yang mewujudkan merdeka belajar.

Dalam kesempatan ini juga disampaikan diharapkan komunitas-komunitas pembelajaran juga harus bergerak secara masif mendukung program pendidikan yang merdeka melalui berbagai pelatihan baik webinar secara online maupun offline. Semakin aktif kegiatan ini dilaksanakan maka semakin banyak pula guru-guru yang ikut terpapar dengan contoh-contoh praktik baik dalam pembelajaran di kelas. 




2 komentar